Archive for 2015

Batik banten


.

Batik Banten

Batik Banten adalah Batik yang berasal dari Provinsi BantenBatik, adalah kain bergambar yang ditulis atau dicap dengan canting yang terbuat dari tembaga atau plat seng. Agar dapat menghasilkan seni keindahan yang artistik dan klasik pada kain batik catton atau sutra, maka haruslah menggunakan lilin malam yang telah dipanaskan.
Corak dan motif Batik Banten adalah iluminasi dari ragam hias yang telah dikaji Pemerintah Propinsi Banten dalam rangka menemukan kembali ornament motif pada bangunan rumah adat di Banten, pengkajian berlangsung ditingkat Nasional bahkan motif  Batik Banten dikaji pada tingkat Internasional. Ragam hias tersebut telah menjadi keputusan Gubernur Banten Tahun 2003.
Sejak dipatenkan tahun 2003, batik Banten telah mengalami proses panjang hingga akhirnya diakui di seluruh dunia. Batik Banten dipatenkan setelah ada kajian di Malaysia dan Singapura yang diikuti 62 negara di dunia. Batik Banten mendapatkan predikat terbaik se-dunia. Setelah ada himbauan pada 5 Juni hari batik sedunia, Banten menjadi batik pertama yang punya hak paten di UNESCO. Bahkan kini Batik Banten telah berkembang ke berbagai mancanegara.
selain motif dan corak Batik Banten yang arsitektural pada ragam hias tersebut diatas, warna pada batik Banten pun berbeda dengan batik-batik lainnya di Indonesia, warna pada Batik Banten cenderung abu-abu soft, menunjukan, sifat dan karakter masyarakat Banten dengan berpenampilan yang selalu ingin sederhana. Nama motif Batik Banten diambil dari nama toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan /sultan dan nama tataruang istana kerajaan Banten. Pada corakpun identik dengan cerita sejarah yang  mengandung filosofi (penuh arti) pada motifnya dengan bermakna intelektual bagi pemakai bahan dan busana Batik Banten : These Clothes Tell Stories.
Batik Baten memiliki identitas tell story (motifnya bercerita) memilki khas tersendiri ketimbang batik lain. Beberapa motifnya diadopsi dari benda-benda sejarah (artefak). Di setiap motif terdapat warna abu-abu yang konon menjadi cermin Banten. Semua batiknya mengandung muatan filosofi.
Batik Banten memilki ciri yang khas dan unik karena di samping setiap motifnya bercerita sejarah, juga berasal dari benda-benda peninggalan seperti gerabah dan nama-nama penembahan kerajaan Banten seperti Aryamandalika, Sabakingking, dan lain-lain.
75 Ragam Hias Khas Banten Rekontruksi Arkeologi Nasional75 Ragam Hias Khas Banten Rekontruksi Arkeologi Nasional            
Ada 3 perbedaan Batik Banten dengan Batik lain di Indonesia diantaranya adalah:
  1. Motif Batiknya, pola dasar ragam hias berasal dari benda sejarah purbakala yang disebut Artefak Terwengkal hasil ekskavasi Arkeolog tahun 1976 di Banten.
  2. Warnanya, apapun warnanya batik banten cenderung warna abu-abu soff menunjukan karakter wong Banten, ciri-ciri dari sifat warna abu-abu soff antara lain : Cita-citanya, idenya, kemauannya, dan tempramennya cenderung tinggi namun pembawaan selalu sederhana serta kalem/ ayu atau cantik warna batiknya (pernyataan : Launching Batik Banten deskripsi 7 Professor).
  3. Filosofi (Artinya) Nama Motif dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah Banten. Nama motif berasal dari “Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan / sultan dan tata nama ruang di Kesultanan Banten”.

                                Motif Batik Banten    


Dataluya
Motif Datulaya. Datulaya  dalah nama tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin / tata ruang keluarga di Kesultanan Banten.

Kaibonan
Motif Kaibon. Kaibonan adalah nama sebuah bangunan pagar yang mengelilingi Keraton Istana Banten

Kapurban
Motif Kapurban. Kapurban adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Purba dalam penyebaran Agama Islam

Kawangsan
Motif Kawangsan. Kawangsan adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Wangsa dalam penyebaran Agama lslam

Kesatriaan
Motif Kesatriaan. Kesatriaan adalah nama Sebuah perkampungan tempat belajar Agama dipesantren dilingkungan Kesultanan Banten.

Langenmaita
Motif Langenmaita. Langenmaita adalah nama tempat berlabuhnya kebahagiaan dalam mengarungi samudra cinta dengan kapal pesiar / dermaga.

Mandalikan
Motif Mandalikan. Mandalikan adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Aria Mandalika dalam penyebaran Agama lslam

Memoloan
Motif Memoloan. Memoloan adalah nama sebuah kontruksi bangunan atap menara mesjid dan pendopo Kesultanan Banten.

Pamaranggen
Motif Pamaranggen. Pamaranggen adalah nama tempat dimana para Pengrajin Keris dan asesoris keris dilingkungan Kesultanan Banten.

Pancaniti
Motif Pancaniti. Pancaniti adalah nama tempat / bangsal dimana Sultan Maulana Hasanuddin menyaksikan para prajuritnya berlatih dilapangan.

Panembahan
Motif Panembahan. Panembahan adalah nama Gelar Sultan Hasanudin dalam penataan Negara pada kejayaan keraton Kesultanan Banten.

Panjunan
Motif Panjunan. Panjunan adalah nama sebuah perkampungan tempat pengrajin gerabah dan keramik di wilayah Kesultanan Banten.

Pasepen
Motif Pasepen. Pasepen adalah nama tempat tata ruang Istana tempat Sultan Maulana Hasanuddin melakukan meditasi di Kesultanan Banten.

Pasulaman
Motif Pasulamam. Pasulaman adalah nama tempat dimana para Pengrajin sulaman dilingkungan Kesultanan Banten.

Pejantren
Motif Pejantren. Pejantren adalah nama tempat dimana para pengrajin tenunan di wilayah Banten.

Sebakingking
Motif Sebakingking. Sebakingking adalah nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanuddin dalam penyebaran Agama lslam.

Singayaksa
Motif Singayaksa. Singayaksa adalah nama sebuah tempat, Sultan Hasanuddin Solat lstiharah memohon petunjuk Allah dalam mendirikan Keraton.

Srimanganti
Motif Srimanganti. Srimanganti adalah nama tempat dimana Selasar yang menghungkan pendopo Kesultanan Banten untuk Raja / sultan menanti.

Wamilahan
Motif Wamilahan. Wamilahan adalah nama sebuah perkampungan tempat pengrajin pembelah bambu dan tikar dilingkungan Istana.

Surosowan
Motif Surosowan. Surosowan adalah nama tataruang tempat Menghadap raja / sultan
Ragam hias yang bersumber dari Atefak Terwengkal pada abad 17, telah menjadikan pusat perhatian dari para peneliti Terwengkal khas Banten bertitik tolak dari bentuk Geometri, esensi seni baru yang berarti Mukarnas yaitu mempunyai arti kerukunan.
Ragam hias yang melekat pada arsitektur merupakan khasanah potensi sumber arkeologi Banten warisan intelektual masa Ialu Banten.
  proses pengecapan batik pada lembaran kain
kain polos yang sudah dicap, selanjutnya dijemur atau dikeringkan
proses pelunturan lilin (malam) dari kain
proses pewarnaan
campuran warna
pembersihan
penjemuran sampai kering – kain batik siap
aneka batik banten

Makanan Khas Banten


.

7 Kuliner Khas Serang


sate bandeng (resepmasakanindonesia.info)
1. Sate Bandeng
Berkunjung ke wilayah Banten rasanya belum lengkap tanpa merasakan kelezatan sate bandeng. Konon, masakan ini merupakan ide dari Sultan Banten pada abad ke-16 yang ingin menyajikan masakan ikan bandeng tanpa duri kepada tamunya. Olahan ini juga menghilangkan rasa asli ikan bandeng dan tergantikan oleh bumbu-bumbu gurih. Sate bandeng bisa disantap dengan nasi tanpa harus menambahkan bumbu sambal seperti sate lainnya. Hingga saat ini, menu masakan ini masih tetap digemari oleh masyarakat Banten. Hal ini terlihat pada banyaknya warga Banten yang masih menyajikan sate Bandeng pada acara perayaan hari-hari besar, upacara pernikahan, maupun acara hajatan lainnya.

2. Rabeg Banten
Ikon makanan tradisional khas Banten lainnya adalah rabeg . Rabeg adalah makanan yang terdiri dari daging dan jeroan kambing bercita rasa gurih manis dengan segarnya serai, daun jeruk bersama rempah pala, cengkeh dan kayu manis. Konon, rabeg adalah makanan atau hidangan untuk para sultan, namun saat ini rabeg sudah menjadi menu khas masyarakat. Bahkan, setiap kali ada acara pernikahan, khitanan, dan sebagainya, rabeg selalu dijadikan menu utama. Makanan khas ini pun dijual kala ada acara tontonan tradisional warga, seperti ubrug, wayang, dan jaipongan.

Rabeg banten (bpkp.go.id)


3. Nasi Sumsum
Nasi bercampur sumsum tulang kerbau ini merupakan makanan khas Banten. Nasi sumsum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma serta cita rasa istimewa yang dapat membangkitkan selera makan. Yang menjadi ciri khas nasi sumsum tersebut adalah pengolahannya yang masih sangat alami di mana bumbu untuk makanan ini masih tetap ditumbuk. Alasannya sederhana, supaya bumbu yang menyatu dalam nasi dan bumbu terasa alami. Nasi sumsum biasanya dihiasi ketimun dan sisiran tomat. Agar lebih nikmat, biasanya nasi sumsum ditemani sate lidah kerbau atau otak-otak. Meski tergolong makanan langka, nasi sumsum masih dijual di beberapa rumah makan di Serang.

Nasi sumsum (banten-abiz.blogspot.com)

4. Ketan Bintul
Ketan bintul adalah sajian ketan berbungkus daun pisang yang dinikmati dengan serundeng kelapa. Nasi ketannya diolah dengan cara dikukus, kemudian dimasukkan ke dalam wadah. Saat akan disajikan, ketan dipotong persegi. Rasa ketannya legit gurih. Penganan ini paling enak disantap ditemani teh atau kopi. Dahulu, makanan ini hanya ada di bulan Ramadhan sebagai menu buka puasa. Namun, sekarang sudah menjadi menu sarapan sehari-hari.

Ketan bintul (seputarbanten.com)

5. Nasi Uduk Serang
Nasi uduk termasuk jenis makanan yang banyak dijumpai di Kota Serang, terutama di pagi hari. Warung-warung nasi uduk membuka daganannya untuk konsumsi anak sekolah dan pekerja yang berangkat pagi-pagi. Menu yang disajikan pun cukup sederhana, yaitu nasi uduk, tempe goreng, bakwan, sayur tempe, dan telur pedas.
Nasi uduk (tina-tinu-wisata.blogspot.nl)

6. Pecak Bandeng
Pecak bandeng diolah dengan cara membakar bandeng segar. Yang istimewa dari pecak bandeng adalah sambal yang dicampur langsung dengan ikan bandeng yang telah dibakar. Tidak hanya warga dari Serang, warga dari luar Banten juga memburu makanan itu terutama di akhir pekan.
Pecak bandeng (makananaslibanten.blogspot.com)

7. Nasi Belut
Di Kota Serang, belut menjadi makanan favorit dan diolah dalam bentuk potongan-potongan kecil kering yang disajikan dengan campuran bumbu rempah. Sebelumnya, belut yang akan digoreng dibersihkan, diambil jeroannya kemudian dikeprek. Inilah yang membuat tulangnya empuk. Kemudian belut dipotong kecil-kecil dan diberi bumbu. Setelah 15 menit, belut digoreng. Selain gurih, masakan ini terasa lebih lezat karena belut goreng ini disertai dengan bumbu rempah.

Nasi belut (jalan-sutera.blogspot.com)

Jenis kesenian tradisional banten


.

Huyz guyz  sekedar info nhe kesenian budaya banten......

Di liaat yaaa ....... :) 

10 Jenis Kesenian Tradisional Banten

Angklung Buhun

Angklung buhun adalah alat musik tradisional khas Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula ). Angklung buhun adalah angklung tua yang menjadi kesenian pusaka masyarakat Baduy. Kesenian ini dianggap memiliki nilai magis (kekuaan gaib) dan sakral. Selain itu kesenian ini juga punya arti penting sebagai penyambung amanat untuk mempertahankan generasi masyarakat Baduy.
Angklung Gubrag
Angklung Gubrag Merupakan salah satu kesenian tradisional yang sudah langka, namun masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan Kresek – Kabupaten Tangerang masih melestarikan kesenian Angklung Gubrag pada acara khitanan, perkimpoian dan selamatan kehamilan. Pada masa lalu kesenian Angklung Gubrag dilaksanakan pada saat ritual penanaman padi dengan maksud agar hasil panen berlimpah. Instrumen yang digunakan 6 buah angklung menggunakan bambu hitam, masing-masing memiliki nama: bibit, anak bibit, engklok 1, engklok 2, gonjing dan panembal, dilengkapi dengan terompet kendang pencak dan seruling. Di atas angklung dikaitkan pita yang berasal dari kembang wiru, menurut kepercayaan kembang wiru dan air yang berasal dari angklung dipercaya dapat menjadi obat dan penyubur tanaman. Semua pemain berdiri tidak menari kecuali penabuh dogdog lojor menabuh sambil ngibing diiringi beberapa penari perempuan dengan kostum kebaya dan kain.
Bendrong Lesung
Bendrong Lesung merupakan salah satu kesenian tradisional masyarakat Cilegon-Banten, yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun di masyarakat hingga saat ini. Awalnya kesenian ini merupakan tradisi masyarakat setempat dalammenyambut Panen Raya. Tujuannya untuk mengungkapkan kebahagiaan atas jerih payah yang dilakukan, dan yang telah membuahkan hasil.
Dalam perkembangannya, Bendrong Lesung tidak hanya ditampulkan pada penyambutan Panen Raya, tetapi ditampilkan juga pada acara-acara pesta perkimpoian atau upacara peresmian. Bendrong Lesung memadukan musik Lesung atau Lisung (tempat menumbuk padi) dengan musik lainnya yang dimainkan oleh beberapa orang.
Debus
Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan tebasan benda tajam. Dalam pertunjukanya, debus banyak menampilkan aktraksi kekebalan tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa sekitar abad ke-17 ( 1651-1652), debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Pada perkembangan selanjutnya, debus menjadi salah satu bagian ragam seni budaya masyarakat banten sehingga kesenian ini banyak digemari oleh masyarakat sebagai hiburan yang langka dan menarik di banten, permainan debus berkembang di kabupaten lebak, pandeglang, kota cilegon dan kota serang.
Dogdog Lojor
Dogdog merupakan alat musik yang terbuat dari batang kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua ujung ruasnya mempunyai bulatan diameter yang berbeda (± 12 – 15 cm) dengan panjang ± 90 cm. Pada ujung bulatan yang paling besar ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan diikat dengan bambu melingkar yang dipaseuk/baji untuk menyetel suara atau bunyi. Suara yang dihasilkan akan berbunyi dog dog dog (dalam telinga orang Sunda). Oleh karena itu alat ini diberi nama Dog Dog. Sedangkan kata lojor berarti lonjong atau lodor yang sepadan dengan kata panjang. Jadi Dogdog Lojor sama artinya dengan Dogdog Panjang. Kesenian ini berkembang di Banten bagian Selatan Kabupaten Lebak, dengan pemain berjumlah 12 orang. Pada awalnya pertunjukan seni Dogdog Lojor ini, dilakukan sebagai pelengkap dalam rangka pelaksanaan upacara adat seperti Seren Taun, sedekah bumi ataupun ruwatan. Oleh karena itu, pertunjukan Dogdog Lojor dilaksanakan secara khidmat. Sejalan dengan perkembangan zaman, pertunjukan Dogdog Lojor dilakukan dengan penuh kegembiraan sehingga berkembang menjadi seni pertunjukan hiburan dan permainan rakyat.
Dzikir Saman
Seni Saman atau disebut juga Dzikir Maulud yaitu kesenian tradisional rakyat Banten khususnya di Kabupaten Pandeglang yang menggunakan media gerak dan lagu (vokal) dan syair-syair yang dilantunkan mengagungkan Asma Allah dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. berdasarkan literatur disebut Dzikir Saman karena berkaitan arti Saman yaitu Delapan dan dicetuskan pertama kali oleh Syech Saman dari Aceh. Tari Saman berasal dari Kesultanan Banten yang dibawa para ulama pada abad 18 sebagai upacara keagamaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Maulud, namun dalam perkembangan selanjutnya dapat pula dilakukan pada upacara selametan khitanan, pernikahan atau selametan rumah. pemain seni Dzikir Saman berjumlah antara 26 sampai dengan 46 orang. 2 sampai 4 orang sebagai vokalis yang membacakan syair-syair Kitab.
Kesenian Buaya Putih
Kesenian tradisional yang berkembang di kampung curugdahu desa kadubeureum kecamatan padarincang kabupatne serang, iringan ngarak buaya putih biasanya dilakukan dalam kegiatan mengirimkan bahan-bahan keperluan hajatan yang menjadi ciri khas daerah setempat, dimana keperluan hajatan ditata sedemikian rupa pada sebatang pohon bambu yang dibentuk rangka mirip seekor buaya, dengan panjang mencapai 8 sampai 10 meter, dengan dihiasi janur kelapa. Buaya putih dimainkan secara keseluruhan oleh 40 orang, dimana 4 orang pemain laki-laki yang bertugas memegang umbul-umbul sebagai pembatas barisan, 2 orang bagian paling depan dan 2 orang lagi sebagai pemegang spanduk, 1 orang sebagai penarik penonton, di belakang 10 orang sebagai penari mojang desa, berdiri sepasang pengantin yang diapit kedua orang tua yang di lengkapi dengan seorang pembawa payung kebesaran. Dibagian tengah terdapat 4 orang sebagai pemikul buaya putih yang harus mampu memainkan buaya putih dengan baik, dibawah kendali seoranag pawang buaya yang bernama ma ijah, tarian buaya putih ini diiringi oleh 14 orang pemain musik rudat, dengan alat yang terdiri dari : Gending paria ria, kemplongan, dan gembrung.
Pantung Bambu
Pantung Bambu adalah alat musik tradisional khas masyarakat cilegon yang terbuat dari bambu berdiameter rata-rata 10cm, panjang 80cm, beruas dua dengan lubang di tengah dan berlidah disayat dengan tiga buah senar bernada empat tangga nada. Dalam satu grup pantun bambu dibutuhkan paling sedikit tiga pantun yang terdiri dari pantun melodi gendang tapak, pantun bas gendang dan pantun ritme patingtung. Pada awalnya musik pantun di mainkan disaat-saat melepas lelah setelah para petani berkerja disawah, dengan peralatan bambu sederhana dapat menimbulkan irama yang menghibur. Dalam perkembangannya saat alat musik "Pantun" telah di kolaborasi dengan alat musik lainnya seperti musik patingtung, rudat, terbang gede dan sebagainya. Pantun sekarang ini juga digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian.
Terbang Gede
Terbang gede merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang tumbuh dan berkembang pada waktu para penyebar agama islam menyebarkan ajarannya di Banten, oleh karena itu kesenian terbang gede berkembang secara pesat di lingkungan pesantren dan mesjid-mesjid. Kesenian ini disebut terbang gede karena salah satu instrumen musik utamanya adalah terbang besar (gede). Pada awalnya kesenian terbang gede berfungsi sebagai sarana penyebaran agama islam, namun kemudian berkembang sebagai upacara ritual seperti : ngarak panganten, ruwatan rumah, syukuran bayi, hajat bumi, dan juga hiburan. Terbang gede dimainkan oleh beberapa orang biasanya laki-laki yang telah lanjut usia terdiri atas Penabuh terbang gede (besar) , penabuh sela, penabuh pengarak, penabuh kempul, penabuh koneng, yang diiringi dengan sholawatan nabi dengan bahasa Arab ataupun jawa.
Rampak Beduk
Rampak Beduk merupakan sajian instrumen berupa perkusi, yang ditingkahi suara bedug berbagai ukuran. Ada empat bedug diikat kain merah biru, yang dipukul oleh pemain yang berdiri di tengah. Di pinggirannya, kelompok musik menimpali dengan bedug berbagai ukuran. Sesekali suara terdengar dari mulut para pemainnya, mirip suara musik tiup. Namun, tak ada sajian instrumen tiup. Yang terdengar, suara harmonis antara bedug dan para vokalis tradisi saling menyahut. Seni Rampak Bedug berawal dari kebiasaan penduduk berkeliling kampung sambil memukul bedug kala sahur di bulan puasa. Yang kemudian dijadikan ajang untuk beradu keras memukul bedug. Alhasil terjadilah pertemuan antar mereka, saling beradu kekuatan bedug. Tari Rampak Beduk Banten dimainkan oleh secara masal. Sekilas, gerakannya mirip tarian dari daerah Aceh.